Gak kerasa udah hampir 2 tahun saya kuliah, semakin naik semester, dosen semakin killer dan pelajaran ynag disampaikan pun semakin susah. Kata salah seorang dosen siih, di semester 3 dan 4 lah penyiksaan kalian sebagai mahasiswa akan dimulai. Wahaha.
Okey, berikut penjabaran yang saya rasakan menjadi mahasiswa tahun ke-2
Jujur, saat ini saya sedang merasakan bosan kuliah, entah karena materi yang sulit untuk dipahami atau karena organisasi, atau karena saya rasa pelajaran yang diberikan di perkuliahan
hanyalah pelajaran dasar-dasarnya saja, kita bisa mencarinya lebih jika datang ke perpustakaan.
Pernah sesekali saya telat berangkat kuliah, memang sengaja telat hampir 1 jam, berangkat ke kampus sudah mulai sepi, tidak seperti biasanya banyak kendaraan keluar masuk. Saya masuk dan duduk di kursi yang paling belakang, salah seorang teman anak organisasi bertanya "Tumben kamu telat ? ", saya jawab "iya, mulai bosen kuliah" , teman saya "iya, saya juga mulai bosen, tadi aja saya telat, ini baru nyampe kelas" kemudian dia bertanya banyak hal dengan saya soal organisasi, karena kita ber-2 ada di organisasi yang berbeda tanpa mendengarkan kata-kata dosen, disitulah saya agak sedikit merasa bersalah dengan dosen, karena tidak biasanya saya ngobrol banyak ketika dosen memberikan penjelasan.
Tidak lama kemudian, ada lagi yang lebih telat daripada saya, sang dosen pun berbicara "Mas, baru masuk ? " , "em, iya pak ? " , "silahkan pintunya ditutup dari luar " kata dosen, disaat itulah, rasanya, wah saya masih beruntung bisa masuk ke kelas dosen killer itu. Seketika saya dan teman saya yang tadinya asik ngobrol soal organisasi diam seketika dan mendengarkan penjelasan dosen.
Semoga hal ini tidak dialami oleh teman-teman lain, jangan sampai bosan kuliah, bayar kuliah itu mahal, udah dikasih kesempatan buat kuliah, kok malah di sia-siakan. Ada kesempatan kuliah itu di cari ilmunya, karna menuntut ilmu itu nggak ada ruginya.
Sejak semester 3, di organisasi saya menempati posisi yaaa tidak terlalu tinggi sih, saya sebagai Sekretaris 1 sekaligus koordinator, sewaktu diberikan pengumuman bahwa saya menjadi Sekretaris 1 sekaligus koordinator, wah bakalan berat ini, soalnya saya paling nggak suka menempati posisi koordinator.
Diorganisasi ada susah ada senengnya,banyak cerita di organisasi. Soal jabatan, saya gak suka memikirkan itu, menurut saya semua orang sama, yaa mungkin untuk beberapa orang "gak selalu begitu" ada yang "ini lho aku sekarang jadi ................ disini, jadi ............ " hahahaha jawab sendiri.
Bahkan ketika beberapa orang meminta sesuatu sama saya, saya berusaha buat nggak nyinggung perasaan orang tersebut. Pengalaman dari sebelumnya ketika saya masih menjadi anggota, saya pernah merasakan ketika saya meminta bantuan dan sikap dia tuh songong.
Entahlah, wkwkw *abaikan* , kuncinya bersyukur dan ikhlas :) insya Allah, tetep semangat .
Semuanya niatkan ibadah, sebaik-baiknya manusia, ialah dia yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya (sumber : lupa) , kemudian , ketika kita merasa jenuh, ingatlah kepercayaan yang sudah mereka berikan kepadamu . Itulah kata-kata yang selalu terngiang di kepala saya ketika saya lagi butuh motivasi.
Pengalaman menjadi asisten praktikum awal-awal nih, bingung mau buka perkuliahan kayak gimana, yaa awal-awal kenalan agak grogi sampai saya tidak menyebutkan nama dengan benar, hehe, tapi lama-lama biasa aja siih, rasanya ituu, kita bisa merasakan perbedaan suasanya tiap kelas, dan ciri khas dari kelas itu masing-masing, ada yang ah pokoknya banyak lah kalo dicritain .
Ketika matakuliah semakin tinggi nih, otomatis pelajaran semakin sulit, ketika asisten di berikan pertanyaan sama mahasiswa dan tidaak bisa menjawabnya, wahh harga diri vrohh :v , wkwkwk.
Tapi enak juga siih ngobrol-ngobrol sama adek-adek angkatan yang lebih muda dari kita, ada juga yang emang seumuran atau yang lebih tua, ada yang lucu , aneh, pinter, wah banyak karakter deh pokoknya. Dan aku sayang sama kelas yang aku asisteni :D .
Mungkin untuk sebagian dari mereka tidak sependapat dengan saya, ya, waktu semester awal saya kuliah mencari nilai, karena saya pikir kemampuan seseorang bisa di ukur dari nilai, tapi semakin tinggi semester saya merasakan ada yang aneh.
Bagaimana mungkin ada seorang teman yang dia mendapatkan nilai B di matakuliah tertentu yang dia terlihat jago dan sekarang sudah memulai bisnis online yang berhubungan dengan matakuliah itu, bisa mengalahkan orang2 yang memiliki nilai A, temen2 yang memiliki nilai A lebih sering bertanya sama salah seorang temen yang mendapatkan nilai B. Itu hanyalah salah satu cerita saja, dan masih banyak cerita yang lain .
Intinya, tidak selamanya nilai dapat menentukan kepintaran seseorang . Cari ilmu, gausah cari nilai. titik. Nilai bisa mengikuti Ilmu.
Tapi nggak semuanya kayak gitu, beberapa juga dia dapet IPK tinggi emang dia jenius.
Semester 3 dan 4 memiliki banyak final projek, dari final projek itulah kita sadar bahwa banyak banget kreatifikas kita sebagai mahasiswa harus di asah. Banyak ilmu yang ada di buku-buku perpustakaan yang tidak disampaikan ke dosen agar bisa membuat suatu projek yang sesuai dengan yang kita inginkan.
Untuk mendapatkan ilmu itu, kita tidak bisa hanya diam diri, tetapi cari cari dan cari entah bagaimanapun caranya.
Semester satu dan dua kan masih pengenalan kuliah, masih dasar-dasar, nah pas udah sampe di semester tiga ini, kita sudah mendapatkan ilmu yang lebih, dan ingin iseng2 cari pengalaman ikut kompetisi, olimpiade, ikut PKM , ikut Penelitian dan lain-lain . Beberapa temen-temen aku banyak yang memulai serius dengan lombanya yaa mulai semester-semester pertengahan ini.
Mungkin hal-hal dibawah ini hanya saya aja yang ngerasain, karena kan tiap manusia memiliki jalan pikir, tujuan dan pilihannya masing-masing,
Okey, berikut penjabaran yang saya rasakan menjadi mahasiswa tahun ke-2
1. Mulai bosan kuliah
 |
| http://www.postekno.com/ |
hanyalah pelajaran dasar-dasarnya saja, kita bisa mencarinya lebih jika datang ke perpustakaan.
Pernah sesekali saya telat berangkat kuliah, memang sengaja telat hampir 1 jam, berangkat ke kampus sudah mulai sepi, tidak seperti biasanya banyak kendaraan keluar masuk. Saya masuk dan duduk di kursi yang paling belakang, salah seorang teman anak organisasi bertanya "Tumben kamu telat ? ", saya jawab "iya, mulai bosen kuliah" , teman saya "iya, saya juga mulai bosen, tadi aja saya telat, ini baru nyampe kelas" kemudian dia bertanya banyak hal dengan saya soal organisasi, karena kita ber-2 ada di organisasi yang berbeda tanpa mendengarkan kata-kata dosen, disitulah saya agak sedikit merasa bersalah dengan dosen, karena tidak biasanya saya ngobrol banyak ketika dosen memberikan penjelasan.
Tidak lama kemudian, ada lagi yang lebih telat daripada saya, sang dosen pun berbicara "Mas, baru masuk ? " , "em, iya pak ? " , "silahkan pintunya ditutup dari luar " kata dosen, disaat itulah, rasanya, wah saya masih beruntung bisa masuk ke kelas dosen killer itu. Seketika saya dan teman saya yang tadinya asik ngobrol soal organisasi diam seketika dan mendengarkan penjelasan dosen.
Semoga hal ini tidak dialami oleh teman-teman lain, jangan sampai bosan kuliah, bayar kuliah itu mahal, udah dikasih kesempatan buat kuliah, kok malah di sia-siakan. Ada kesempatan kuliah itu di cari ilmunya, karna menuntut ilmu itu nggak ada ruginya.
2. Menempati posisi di organisasi
 |
Diorganisasi ada susah ada senengnya,banyak cerita di organisasi. Soal jabatan, saya gak suka memikirkan itu, menurut saya semua orang sama, yaa mungkin untuk beberapa orang "gak selalu begitu" ada yang "ini lho aku sekarang jadi ................ disini, jadi ............ " hahahaha jawab sendiri.
Bahkan ketika beberapa orang meminta sesuatu sama saya, saya berusaha buat nggak nyinggung perasaan orang tersebut. Pengalaman dari sebelumnya ketika saya masih menjadi anggota, saya pernah merasakan ketika saya meminta bantuan dan sikap dia tuh songong.
Entahlah, wkwkw *abaikan* , kuncinya bersyukur dan ikhlas :) insya Allah, tetep semangat .
Semuanya niatkan ibadah, sebaik-baiknya manusia, ialah dia yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya (sumber : lupa) , kemudian , ketika kita merasa jenuh, ingatlah kepercayaan yang sudah mereka berikan kepadamu . Itulah kata-kata yang selalu terngiang di kepala saya ketika saya lagi butuh motivasi.
3. Menjadi Asisten Praktikum
Nah ini niih, hahaha, kalo udah tahun kedua, kita udah ada adik angkatan, jadi bisa daftar asisten praktikum, nggak nyangka juga, daftar satu , diterima juga *lagi beruntung* alhamdulillah, bener-bener pengalaman baru dan berharga menjadi seorang asisten praktikum, walaupun duit nya ngga seberapa, tapi jujur, saya hanya ingin mencari pengalamannya dan juga ilmunya, bukan uang nya.Pengalaman menjadi asisten praktikum awal-awal nih, bingung mau buka perkuliahan kayak gimana, yaa awal-awal kenalan agak grogi sampai saya tidak menyebutkan nama dengan benar, hehe, tapi lama-lama biasa aja siih, rasanya ituu, kita bisa merasakan perbedaan suasanya tiap kelas, dan ciri khas dari kelas itu masing-masing, ada yang ah pokoknya banyak lah kalo dicritain .
Ketika matakuliah semakin tinggi nih, otomatis pelajaran semakin sulit, ketika asisten di berikan pertanyaan sama mahasiswa dan tidaak bisa menjawabnya, wahh harga diri vrohh :v , wkwkwk.
Tapi enak juga siih ngobrol-ngobrol sama adek-adek angkatan yang lebih muda dari kita, ada juga yang emang seumuran atau yang lebih tua, ada yang lucu , aneh, pinter, wah banyak karakter deh pokoknya. Dan aku sayang sama kelas yang aku asisteni :D .
4. Kuliah Mencari ILMU bukan NILAI
 |
Bagaimana mungkin ada seorang teman yang dia mendapatkan nilai B di matakuliah tertentu yang dia terlihat jago dan sekarang sudah memulai bisnis online yang berhubungan dengan matakuliah itu, bisa mengalahkan orang2 yang memiliki nilai A, temen2 yang memiliki nilai A lebih sering bertanya sama salah seorang temen yang mendapatkan nilai B. Itu hanyalah salah satu cerita saja, dan masih banyak cerita yang lain .
Intinya, tidak selamanya nilai dapat menentukan kepintaran seseorang . Cari ilmu, gausah cari nilai. titik. Nilai bisa mengikuti Ilmu.
Tapi nggak semuanya kayak gitu, beberapa juga dia dapet IPK tinggi emang dia jenius.
5. Sadar bahwa sumber belajar bukan hanya dari dosen
 |
Untuk mendapatkan ilmu itu, kita tidak bisa hanya diam diri, tetapi cari cari dan cari entah bagaimanapun caranya.
6. Cari Pengalaman Lebih Banyak untuk Berkompetisi
 |
Tag :
Kuliah
0 Komentar untuk "Pengalaman Menjadi Mahasiswa di Perguruan Tinggi Pada Tahun ke - dua "