Menyandang gelar sebagai "mahasiswa", dimana sekolah sudah tidak lagi menggunakan seragam, sekolah yang gedung nya besar dan luas, jadwal belajar yang berbeda beda , teman baru, dan lingkungan baru tentu akan membuat kita di hadapi banyak pilihan.
Anda akan di tuntut untuk memilih :
1. Menjadi aktivis mahasiswa yang mengikuti komunitas, BSO, UKM, ORMA,
2. Kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang),
3. Kuma-kuma (Kuliah main kuliah main)
4. Kuja-kuja (Kuliah kerja kuliah kerja)
Mungkin bisa pilih satu, dua, tiga atau ke empat empatnya. Untuk mencari sebuah pengalaman yang bener-bener sampe dalem, kita harus fokus. Dan aku yakin kemungkinan besar ke empat-empatnya nggak bakal bisa fokus di lakuin bebarengan. Karena waktu kita terbatas dan dalam satu hari, kita hanya diberikan waktu 24 jam.
Menjadi mahasiswa itu tidak semudah yang dibayangkan, kita memiliki banyak tugas, terutama kalo udah mendekati akhir semester. Kadang, dosen mengajarkan ilmu-ilmu dasarnya saja, padahal ilmu dalam suatu mata kuliah itu nggak cuma itu, jadi kita harus mencari tahu sendiri, bisa dengan membaca buku referensi , tanya teman yang ahli atau referensi di internet.
Sekarang, coba dibahas pilihan pertama,
Lingkungan ORMA
Orma atau Organisasi Mahasiswa adalah sekumpulan orang yang terorganisir dimana memiliki Struktur Organisasi Kepengurusan dan memiliki sistem di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama sesuai ranahnya masing-masing.
Dulu, pas awal masuk kuliah, aku liat para aktivis itu keren, bisa ngadain acara ini itu, dan kemudian aku mencoba masuk ke ranah tersebut dengan tujuan utama mencari pengalaman. Ketika pertama kalinya aku di beri amanah masuk ke salah satu ORMA di kampus, aku sudah menentukan pilihan dan mengambil resiko, yaitu bakal jauh dari temen-temen di kelas. Pas awal-awal, aku makan bareng temen satu kelas, kemana mana bareng-bareng, tapi karna aku ada tanggung jawab lain, terkadang aku memisahkan diri untuk melaksakan tanggung jawabku itu.
Kita bisa belajar banyak, kayak belajar pengalaman dari senior, apalagi pemimpinnya itu baik banget, gak beda-bedain anggotanya dan kayaknya enak kalo di ajak sharing sharing cerita cerita gitu. Kita juga dapet teman dari kakak tingkat, kontak di HP banyak, banyak group, pokoknya banyak kenalan deh. Trus kadang-kadang kalo di sela-sela jam kuliah, males pulang, bisa main ke sekre, ngobrol-ngobrol sama yang lain. Dan juga kita bakal dapet pengalaman ngadain kegiatan, dimana kadang-kadang sisi egois seseorang itu akan muncul.
Tapi, nggak selalu kita mendapatkan pemimpin yang baik, terkadang bisa saja kita dapet pemimpin yang suka nya ngejar-ngejar buat lakuin proker dan membuat anggota-anggotanya tertekan karena kesibukan dalam menjalankan proker-proker tersebut. Yah, namanya juga pemimpin, mereka punya cara memimpin yang berbeda beda. Ketika menjadi seorang pemimpin pun nggak gampang, perlu memikirkan ini dan itu dalam memutuskan sesuatu. Pemimpin juga manusia, pasti pernah salah, wajar aja kalo pemimpin salah. Biasanya sih, manusia selalu mencari kesalahan orang lain hha, kayak misalnya bapak presiden kita, ada aja yang menyalahkan sikapnya. Tapi apa jadinya jika saling menyalahkan ? itu tidak akan memperkuat suatu kelompok organisasi.
Cara untuk memperkuat organisasi adalah tidak dengan cara menyalahkan, tetapi mengingatkan dengan cara yang baik. Bukan dengan marah-marah, tetapi dengan pendekatan batiniah (batiniah maksudnya pendekatan secara jiwa antara pemimpin dan anggotanya). Wkwkwk. Aku berusaha memakai pendekatan batiniah, tetapi terkadang malah di sepelekan, terus aku yang disalahkan karena dinilai kurang tegas, yaa mungkin kalo udah di sepelekan ya nggak papa kalo mau dengan cara yang satunya. Tapi namanya pemimpin akan dinilai salah jika tidak bisa mengendalikan anggotanya. Aku pernah merasakan yang namanya tekanan, jadi sebisa mungkin aku nggak mau anggotaku merasakan hal yang sama kayak yang aku rasain.
Jadi curhat gini :') , jika ingin terjun di organisasi, harus rela nilai kuliah menjadi taruhannya (itu menurut pengalaman saya), misal waktu harusnya ngerjain tugas, harus rapat dulu dan mengerjakan tugas dari organisasi, habis itu ngantuk dan tertidur, akibatnya tugas kuliah menjadi terbengkalai. Biasanya nih, aktivis itu susah banget membagi waktu antara organisasi dan kuliah, terutama disaat mendapatkan pilihan "kerja kelompok" atau "rapat", apalagi ketika dia menempati posisi penting dala organisasi atau sebuah event, akan sangat berat untuk meninggalkan rapat. Cara paling efektif, menjadi single player, siapkan kopi, kerjakan tugas sendirian, karena tidak semua teman bisa di percaya dan mau menerima kita apa adanya.
Seneng nya di organisasi, jadi banyak teman dari berbagai angkatan dan berbagai kelas, pernah juga main bareng ke pantai, ngadain kegiatan bareng dan lucu-lucu an bareng-bareng. Anda akan menemukan sisi negatif dan positifnya dalam menentukan pilihan. Namun, hubungan teman kelas akan sedikit lebih renggang.
Lingkungan Komunitas/UKM
Komunitas/UKM biasanya tidak akan sesibuk di ORMA. Komunitas atau UKM bisa di sebut tempat berkumpulnya manusia yang memiliki kesamaan, misalnya, memiliki kesamaan daerah atau kesamaan hobby. Yang aku amatin nih, jika bisa memanfaatkannya dan ikut komunitas UKM itu juga bermanfaat untuk mengasah hobby kita dan untuk menambah kenalan juga tentunya. Bisa ikut olimpiade atau lomba-lomba yang berkaitan dengan hoby dan menciptakan sesuatu yang baru. Tapi tetep saja menurut pendapat saya, belajar yang paling efektif dimulai dari diri sendiri, karena jika diri sendiri saja tidak ada kemauan untuk belajar, tidak akan masuk ilmu itu. Seorang ahli kebanyakan otodidak atau belajar sendiri, meskipun beberapa ya pasti memiliki guru, tapi tidak sepenuhnya ilmu di dapat dari guru tersebut, pasti ada referensi lain yang dia cari tahu sendiri.
Salah satu untuk mengasah kemampuan adalah dengan sering mempraktikannya, ibarat pisau, jika di asah dia akan semakin tajam.
Itu adalah gambaran umumnya saja, untuk gambaran lebih detilnya, biasanya UKM Komunitas memiliki aturan-aturan dan kegiatan nya sendiri-sendiri. Mungkin ada juga yang UKM tapi prokernya kayak ORMA. Hehe.
Hal ini dialami oleh salah seorang teman, dimana dia berkata "aku pusing, di kos sendirian nggak ada kerjaan" , awalnya aku kaget mendengarnya, karena dia berketerbalikan dengan saya. Biasanya orang yang kuliah pulang kuliah pulang ini kurang bisa bergaul sama temen-temen nya,bisa karna sikap dia yang terlalu tertutup dan tidak membuka diri untuk kenal dengan orang lain.
Orang ini, bisa memanfaatkan waktunya untuk membaca banyak buku untuk belajar dan menambah pengetahuan. Namun, mungkin dia akan bingung seminggu setelah wisuda, dia mau ngapain, mau cari kerja pun bingung karena jarang keluar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.
Dia yang memanfaatkan waktunya untuk belajar dan ber-eksperimen kayaknya nggak rugi, bisa di lombakan misalnya hasilnya itu. Tapi kalo aku sih bosen di kos terus, pasti pengin keluar. Sama seperti salah seorang teman juga, dia yang udah nggak aktif di UKM ORMA suka mendaftar kepanitiaan kepanitiaan, katanya dia "bingung mau ngapain", kalo untuk saat ini sih, pikiran ku, "kok ada yah orang yang sampai bingung mau ngapain ?" atau mungkin karna dia saking bosennya terlalu lama sendiri. wkwkw.
Bisa juga kuliah pulang kuliah pulang karena ada tujuannya sendiri, misalnya dia pulang untuk mengerjakan Skripsi, mengerjakan tugas atau bahkan berbisnis online atau kerja online. Ada banyak kemungkinan.
Orang ini adalah manusia yang mungkin orang tua nya kalangan menengah ke atas, dan memiliki sahabat-sahabat yang kompak agar kemana mana bersama. Misal, kadang main ke kos si A, NIAT NYA SIIH ngerjain tugas, tapi IMPLEMENTASInya yang mengerjakan paling satu atau dua orang aja hehe, sisanya tidur, ngobrol, makan, main game, internettan. Biasanya mereka itu orang nya santai santai. Aku pernah memasuki group dan mengerjakan tugas bersama dengan kalangan ini. Kalo di aku, "waktu beberapa jam itu sangat berharga buat ngurus ini ngurus itu" , sedangkan mereka, asik ngobrol-ngobrol, guyon, mainan, becandaan pokoknya suasananya itu santai banget. Asik sih asik, tetapi apakah seperti itu cara memanfaatkan waktu dengan baik ?
Mahasiswa yang suka nya kuliah main kuliah main, mereka akan merayakan ulang tahun ketika salah satu anggotanya ulang tahun, dengan iuran untuk beli roti ulang tahun, tepung, telor dan apapun itu untuk mengerjain yang lagi ulang tahun. Di foto, dan fotonya di abadikan. Kedekatan yang terjalin baik antar anggota, baik dari sesama jenis maupun dengan lain jenis. Nah, karena saking dekatnya, namanya juga ABG, akan timbul benih benih cinta, dan jadilah kedekatan antar lawan jenis, yang biasa disebut dengan "berpacaran" . Pacaran bukanlah status, tetapi kelakuan.
Namanya saja suatu kelompok yang anggotanya terdiri dari manusia yang pasti pernah salah, dalam kelompok geng mahasiswa jenis ini, pasti ada kalanya tuh mereka merasa jenuh dengan teman-temannya, sehingga bisa dipastikan tidak selalu bersama. Akan tetapi setelah masa-masa itu berlalu, mereka akan kembali berkumpul untuk main dan bersendagurau bersama-sama.
Mahasiswa tipe ini pasti ada, bisa kerja di dalam kampus, maupun diluar kampus. Mahasiswa yang ingin memenfaatkan kesempatan dan menciptakan peluang bisnis. Di kampus aku ada komunitasnya, mahasiswa yang seperti ini. Kerja nya bisa dia bekerja sebagai penjaga warnet, pelayan toko, kerja online dan lain lain. Bahkan sampai ada matakuliahnya di kampus tempat saya bersekolah. Mungkin mereka tipe mahasiswa yang memang ingin mencari pengalaman kerja.
Ada salah seorang bercerita, dia bekerja, tetapi ingin ikut organisasi, kerja dan organisasi, kerja dapet duit, organisasi gak dapet duit, pada akhirnya dia meninggalkan organisasi dan lebih fokus kerja (apa itu namanya manusia yang bertanggung jawab ? anda bisa menilainya sendiri) , mahasiswa yang berkerja part time nyambi organisasi sampai sekarang pun ada, tapi kalo disuruh memilih, pasti lebih mengutakan kerjanya lah, si A ijin ngga berangkat rapat karena lagi kerja.
Ada juga seseorang mengatakan, selama menjadi mahasiswa dia sudah bekerja dan ingin mengikuti organisasi, aku tanya "di organisasi kamu nggak akan dapet uang lho ?" dia bilang, aku ngga pengin cari uang kak, aku pengin cari teman. Kesimpulan sementara dia tidak memiliki teman banyak, dan ingin memiliki teman banyak dengan ikut organisasi. Katanya dia sampai mau resign demi mau ikut organisasi. Entah kelanjutannya bagaimana besok.
Ada salah seorang teman yang dia berorganisasi juga nyambi bisnis online karena kebetulan dia memiliki relasi, wiih keren banget itu orang, bagaimana membagi waktunya yah ? hihihi~ . Intinya dia bisa menciptakan peluang bisnis sendiri dan berpenghasilan.
Anda akan di tuntut untuk memilih :
1. Menjadi aktivis mahasiswa yang mengikuti komunitas, BSO, UKM, ORMA,
2. Kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang),
3. Kuma-kuma (Kuliah main kuliah main)
4. Kuja-kuja (Kuliah kerja kuliah kerja)
Mungkin bisa pilih satu, dua, tiga atau ke empat empatnya. Untuk mencari sebuah pengalaman yang bener-bener sampe dalem, kita harus fokus. Dan aku yakin kemungkinan besar ke empat-empatnya nggak bakal bisa fokus di lakuin bebarengan. Karena waktu kita terbatas dan dalam satu hari, kita hanya diberikan waktu 24 jam.
Menjadi mahasiswa itu tidak semudah yang dibayangkan, kita memiliki banyak tugas, terutama kalo udah mendekati akhir semester. Kadang, dosen mengajarkan ilmu-ilmu dasarnya saja, padahal ilmu dalam suatu mata kuliah itu nggak cuma itu, jadi kita harus mencari tahu sendiri, bisa dengan membaca buku referensi , tanya teman yang ahli atau referensi di internet.
Sekarang, coba dibahas pilihan pertama,
1. Aktivis Mahasiswa
Lingkungan ORMA
Orma atau Organisasi Mahasiswa adalah sekumpulan orang yang terorganisir dimana memiliki Struktur Organisasi Kepengurusan dan memiliki sistem di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama sesuai ranahnya masing-masing.
Dulu, pas awal masuk kuliah, aku liat para aktivis itu keren, bisa ngadain acara ini itu, dan kemudian aku mencoba masuk ke ranah tersebut dengan tujuan utama mencari pengalaman. Ketika pertama kalinya aku di beri amanah masuk ke salah satu ORMA di kampus, aku sudah menentukan pilihan dan mengambil resiko, yaitu bakal jauh dari temen-temen di kelas. Pas awal-awal, aku makan bareng temen satu kelas, kemana mana bareng-bareng, tapi karna aku ada tanggung jawab lain, terkadang aku memisahkan diri untuk melaksakan tanggung jawabku itu.
Kita bisa belajar banyak, kayak belajar pengalaman dari senior, apalagi pemimpinnya itu baik banget, gak beda-bedain anggotanya dan kayaknya enak kalo di ajak sharing sharing cerita cerita gitu. Kita juga dapet teman dari kakak tingkat, kontak di HP banyak, banyak group, pokoknya banyak kenalan deh. Trus kadang-kadang kalo di sela-sela jam kuliah, males pulang, bisa main ke sekre, ngobrol-ngobrol sama yang lain. Dan juga kita bakal dapet pengalaman ngadain kegiatan, dimana kadang-kadang sisi egois seseorang itu akan muncul.
Tapi, nggak selalu kita mendapatkan pemimpin yang baik, terkadang bisa saja kita dapet pemimpin yang suka nya ngejar-ngejar buat lakuin proker dan membuat anggota-anggotanya tertekan karena kesibukan dalam menjalankan proker-proker tersebut. Yah, namanya juga pemimpin, mereka punya cara memimpin yang berbeda beda. Ketika menjadi seorang pemimpin pun nggak gampang, perlu memikirkan ini dan itu dalam memutuskan sesuatu. Pemimpin juga manusia, pasti pernah salah, wajar aja kalo pemimpin salah. Biasanya sih, manusia selalu mencari kesalahan orang lain hha, kayak misalnya bapak presiden kita, ada aja yang menyalahkan sikapnya. Tapi apa jadinya jika saling menyalahkan ? itu tidak akan memperkuat suatu kelompok organisasi.
Cara untuk memperkuat organisasi adalah tidak dengan cara menyalahkan, tetapi mengingatkan dengan cara yang baik. Bukan dengan marah-marah, tetapi dengan pendekatan batiniah (batiniah maksudnya pendekatan secara jiwa antara pemimpin dan anggotanya). Wkwkwk. Aku berusaha memakai pendekatan batiniah, tetapi terkadang malah di sepelekan, terus aku yang disalahkan karena dinilai kurang tegas, yaa mungkin kalo udah di sepelekan ya nggak papa kalo mau dengan cara yang satunya. Tapi namanya pemimpin akan dinilai salah jika tidak bisa mengendalikan anggotanya. Aku pernah merasakan yang namanya tekanan, jadi sebisa mungkin aku nggak mau anggotaku merasakan hal yang sama kayak yang aku rasain.
Jadi curhat gini :') , jika ingin terjun di organisasi, harus rela nilai kuliah menjadi taruhannya (itu menurut pengalaman saya), misal waktu harusnya ngerjain tugas, harus rapat dulu dan mengerjakan tugas dari organisasi, habis itu ngantuk dan tertidur, akibatnya tugas kuliah menjadi terbengkalai. Biasanya nih, aktivis itu susah banget membagi waktu antara organisasi dan kuliah, terutama disaat mendapatkan pilihan "kerja kelompok" atau "rapat", apalagi ketika dia menempati posisi penting dala organisasi atau sebuah event, akan sangat berat untuk meninggalkan rapat. Cara paling efektif, menjadi single player, siapkan kopi, kerjakan tugas sendirian, karena tidak semua teman bisa di percaya dan mau menerima kita apa adanya.
Seneng nya di organisasi, jadi banyak teman dari berbagai angkatan dan berbagai kelas, pernah juga main bareng ke pantai, ngadain kegiatan bareng dan lucu-lucu an bareng-bareng. Anda akan menemukan sisi negatif dan positifnya dalam menentukan pilihan. Namun, hubungan teman kelas akan sedikit lebih renggang.
Lingkungan Komunitas/UKM
Komunitas/UKM biasanya tidak akan sesibuk di ORMA. Komunitas atau UKM bisa di sebut tempat berkumpulnya manusia yang memiliki kesamaan, misalnya, memiliki kesamaan daerah atau kesamaan hobby. Yang aku amatin nih, jika bisa memanfaatkannya dan ikut komunitas UKM itu juga bermanfaat untuk mengasah hobby kita dan untuk menambah kenalan juga tentunya. Bisa ikut olimpiade atau lomba-lomba yang berkaitan dengan hoby dan menciptakan sesuatu yang baru. Tapi tetep saja menurut pendapat saya, belajar yang paling efektif dimulai dari diri sendiri, karena jika diri sendiri saja tidak ada kemauan untuk belajar, tidak akan masuk ilmu itu. Seorang ahli kebanyakan otodidak atau belajar sendiri, meskipun beberapa ya pasti memiliki guru, tapi tidak sepenuhnya ilmu di dapat dari guru tersebut, pasti ada referensi lain yang dia cari tahu sendiri.
Salah satu untuk mengasah kemampuan adalah dengan sering mempraktikannya, ibarat pisau, jika di asah dia akan semakin tajam.
Itu adalah gambaran umumnya saja, untuk gambaran lebih detilnya, biasanya UKM Komunitas memiliki aturan-aturan dan kegiatan nya sendiri-sendiri. Mungkin ada juga yang UKM tapi prokernya kayak ORMA. Hehe.
2. Kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang)
Hal ini dialami oleh salah seorang teman, dimana dia berkata "aku pusing, di kos sendirian nggak ada kerjaan" , awalnya aku kaget mendengarnya, karena dia berketerbalikan dengan saya. Biasanya orang yang kuliah pulang kuliah pulang ini kurang bisa bergaul sama temen-temen nya,bisa karna sikap dia yang terlalu tertutup dan tidak membuka diri untuk kenal dengan orang lain.
Orang ini, bisa memanfaatkan waktunya untuk membaca banyak buku untuk belajar dan menambah pengetahuan. Namun, mungkin dia akan bingung seminggu setelah wisuda, dia mau ngapain, mau cari kerja pun bingung karena jarang keluar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.
Dia yang memanfaatkan waktunya untuk belajar dan ber-eksperimen kayaknya nggak rugi, bisa di lombakan misalnya hasilnya itu. Tapi kalo aku sih bosen di kos terus, pasti pengin keluar. Sama seperti salah seorang teman juga, dia yang udah nggak aktif di UKM ORMA suka mendaftar kepanitiaan kepanitiaan, katanya dia "bingung mau ngapain", kalo untuk saat ini sih, pikiran ku, "kok ada yah orang yang sampai bingung mau ngapain ?" atau mungkin karna dia saking bosennya terlalu lama sendiri. wkwkw.
Bisa juga kuliah pulang kuliah pulang karena ada tujuannya sendiri, misalnya dia pulang untuk mengerjakan Skripsi, mengerjakan tugas atau bahkan berbisnis online atau kerja online. Ada banyak kemungkinan.
3. Kuma-kuma (kuliah main kuliah main)
Orang ini adalah manusia yang mungkin orang tua nya kalangan menengah ke atas, dan memiliki sahabat-sahabat yang kompak agar kemana mana bersama. Misal, kadang main ke kos si A, NIAT NYA SIIH ngerjain tugas, tapi IMPLEMENTASInya yang mengerjakan paling satu atau dua orang aja hehe, sisanya tidur, ngobrol, makan, main game, internettan. Biasanya mereka itu orang nya santai santai. Aku pernah memasuki group dan mengerjakan tugas bersama dengan kalangan ini. Kalo di aku, "waktu beberapa jam itu sangat berharga buat ngurus ini ngurus itu" , sedangkan mereka, asik ngobrol-ngobrol, guyon, mainan, becandaan pokoknya suasananya itu santai banget. Asik sih asik, tetapi apakah seperti itu cara memanfaatkan waktu dengan baik ?
Mahasiswa yang suka nya kuliah main kuliah main, mereka akan merayakan ulang tahun ketika salah satu anggotanya ulang tahun, dengan iuran untuk beli roti ulang tahun, tepung, telor dan apapun itu untuk mengerjain yang lagi ulang tahun. Di foto, dan fotonya di abadikan. Kedekatan yang terjalin baik antar anggota, baik dari sesama jenis maupun dengan lain jenis. Nah, karena saking dekatnya, namanya juga ABG, akan timbul benih benih cinta, dan jadilah kedekatan antar lawan jenis, yang biasa disebut dengan "berpacaran" . Pacaran bukanlah status, tetapi kelakuan.
Namanya saja suatu kelompok yang anggotanya terdiri dari manusia yang pasti pernah salah, dalam kelompok geng mahasiswa jenis ini, pasti ada kalanya tuh mereka merasa jenuh dengan teman-temannya, sehingga bisa dipastikan tidak selalu bersama. Akan tetapi setelah masa-masa itu berlalu, mereka akan kembali berkumpul untuk main dan bersendagurau bersama-sama.
4. Kuja-kuja (Kuliah kerja kuliah kerja)
duit |
Ada salah seorang bercerita, dia bekerja, tetapi ingin ikut organisasi, kerja dan organisasi, kerja dapet duit, organisasi gak dapet duit, pada akhirnya dia meninggalkan organisasi dan lebih fokus kerja (apa itu namanya manusia yang bertanggung jawab ? anda bisa menilainya sendiri) , mahasiswa yang berkerja part time nyambi organisasi sampai sekarang pun ada, tapi kalo disuruh memilih, pasti lebih mengutakan kerjanya lah, si A ijin ngga berangkat rapat karena lagi kerja.
Ada juga seseorang mengatakan, selama menjadi mahasiswa dia sudah bekerja dan ingin mengikuti organisasi, aku tanya "di organisasi kamu nggak akan dapet uang lho ?" dia bilang, aku ngga pengin cari uang kak, aku pengin cari teman. Kesimpulan sementara dia tidak memiliki teman banyak, dan ingin memiliki teman banyak dengan ikut organisasi. Katanya dia sampai mau resign demi mau ikut organisasi. Entah kelanjutannya bagaimana besok.
Ada salah seorang teman yang dia berorganisasi juga nyambi bisnis online karena kebetulan dia memiliki relasi, wiih keren banget itu orang, bagaimana membagi waktunya yah ? hihihi~ . Intinya dia bisa menciptakan peluang bisnis sendiri dan berpenghasilan.
Tag :
Kuliah
0 Komentar untuk "Pilihan yang dihadapi Ketika Menjadi Mahasiswa, yang Manakah yang Paling Cocok dengan Anda ?"